Pages

Jumat, September 26, 2025

10 Startup Climate Tech di Indonesia yang Harus Anda Kenal

startup climate tech lahir dan berkembang pesat

Indonesia sedang bergerak cepat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dari solusi energi terbarukan hingga pengelolaan sampah digital, sejumlah startup climate tech lahir dan berkembang pesat. Artikel ini akan mengulas 10 startup climate tech di Indonesia yang patut Anda kenal, lengkap dengan dampak, inovasi, dan bagaimana mereka menjadi bagian penting dari masa depan hijau negeri ini.


Mengapa Climate Tech Penting untuk Masa Depan Indonesia?


Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim: banjir, kenaikan permukaan laut, polusi udara, hingga kerusakan hutan. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menargetkan Net Zero Emission 2060. Untuk mencapainya, peran startup climate tech menjadi krusial.


Startup menghadirkan inovasi berbasis teknologi, menciptakan solusi yang cepat, terukur, dan skalabel. Dari panel surya hingga ekosistem daur ulang, mereka membantu mengurangi emisi karbon sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru. Menurut IEA (International Energy Agency), teknologi ramah lingkungan dapat menekan emisi global hingga 40% pada 2030.


Menurut bacaartikeldisiniaja, kehadiran startup climate tech di Indonesia bukan hanya tren, tapi sebuah kebutuhan mendesak. Mereka hadir sebagai katalis yang menjembatani inovasi, investasi, dan kesadaran masyarakat.


Kriteria Startup Climate Tech yang Layak Dikenal

Sebelum masuk ke daftar, penting untuk memahami mengapa startup tertentu bisa disebut pionir climate tech.

  • Inovasi teknologi: menggunakan IoT, AI, energi terbarukan, atau bioengineering.

  • Dampak nyata: mengurangi emisi, mengelola sampah, atau meningkatkan efisiensi energi.

  • Skalabilitas: solusi bisa digunakan oleh masyarakat luas.

  • Kolaborasi: bekerja sama dengan komunitas, pemerintah, dan investor.

Menurut PwC Indonesia, pendanaan startup climate tech di Asia Tenggara meningkat signifikan sejak 2021, terutama di sektor energi terbarukan dan circular economy.


10 Startup Climate Tech di Indonesia yang Harus Anda Kenal


1. Xurya

Xurya menghadirkan energi surya tanpa investasi awal. Model bisnisnya berbasis sewa panel surya sehingga perusahaan dapat menghemat biaya listrik sekaligus menekan emisi karbon.

  • Menurut IEEFA (Institute for Energy Economics and Financial Analysis), energi surya adalah sumber daya paling potensial di Indonesia dengan kapasitas lebih dari 200 GW.

  • Menurut bacaartikeldisiniaja, Xurya adalah contoh nyata bagaimana teknologi ramah lingkungan bisa diakses semua kalangan industri tanpa beban biaya besar di awal.


2. Jejak.in

Startup ini membantu perusahaan menghitung dan mengurangi jejak karbon melalui platform berbasis geospasial.

  • Menurut World Resources Institute (WRI), lebih dari 50% perusahaan di Asia kini mulai mengadopsi carbon accounting untuk mencapai target ESG.

  • Jejak.in juga memfasilitasi program offsetting dengan menanam pohon di berbagai wilayah Indonesia.


3. Waste4Change

Didirikan oleh Alfabeta dan Greeneration, Waste4Change mengelola sampah rumah tangga dan industri secara bertanggung jawab.

  • Menurut KLHK, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah per tahun, dengan 40% di antaranya tidak terkelola dengan baik.

  • Waste4Change menyediakan layanan mulai dari pemilahan, daur ulang, hingga edukasi publik.


4. Rekosistem

Rekosistem menghadirkan aplikasi digital yang mempermudah masyarakat menemukan titik daur ulang terdekat.

  • Menurut ADB (Asian Development Bank), digitalisasi sektor daur ulang bisa meningkatkan partisipasi masyarakat hingga 70%.

  • Startup ini juga bekerja sama dengan industri besar untuk memanfaatkan kembali plastik dan sampah elektronik.


5. Gringgo Tech

Gringgo menggunakan AI dan blockchain untuk membantu kota mengelola sampah lebih efisien.

  • Menurut UNDP Indonesia, adopsi teknologi digital di sektor sampah dapat menghemat biaya operasional kota hingga 30%.

  • Startup ini aktif di Bali dan beberapa kota besar lain.


6. eFishery

Meski dikenal di sektor aquatech, eFishery juga masuk kategori climate tech karena solusi pakan cerdasnya.

  • Teknologi otomatisasi pakan mengurangi limbah dan emisi metana dari sektor perikanan.

  • Menurut FAO, perikanan menyumbang 10% emisi gas rumah kaca dari sektor pangan global.


7. Biomagg

Biomagg menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) untuk mengubah sampah organik menjadi pakan ternak dan pupuk.

  • Menurut IPB University, BSF mampu mengurangi 60–70% sampah organik dalam waktu singkat.

  • Biomagg menjadi pelopor dalam protein alternatif berbasis serangga.


8. Koinpack

Koinpack menawarkan sistem refill packaging untuk mengurangi plastik sekali pakai.

  • Menurut Ellen MacArthur Foundation, ekonomi sirkular plastik dapat mengurangi polusi plastik hingga 45% pada 2040.

  • Startup ini bermitra dengan merek besar FMCG untuk menghadirkan sistem isi ulang.


9. New Energy Nexus Indonesia

Bukan sekadar startup, tapi inkubator yang mendorong lahirnya startup energi bersih di Indonesia.

  • Menurut ASEAN Centre for Energy, kolaborasi lintas negara penting untuk percepatan adopsi energi terbarukan.

  • New Energy Nexus telah mendukung lebih dari 100 founder di Indonesia.


10. BumiLangit Ventures

Fokus pada sektor agritech berkelanjutan, mendukung petani dengan praktik ramah lingkungan dan pendanaan hijau.

  • Menurut Bank Dunia, pertanian berkelanjutan bisa meningkatkan produktivitas hingga 30% tanpa merusak lingkungan.

  • Startup ini memadukan teknologi pertanian, investasi, dan edukasi petani.


Dampak Nyata Startup Climate Tech di Indonesia

Startup climate tech tidak hanya menciptakan solusi hijau, tetapi juga memberikan manfaat nyata:

  • Pengurangan emisi karbon jutaan ton setiap tahun.

  • Penciptaan lapangan kerja hijau di berbagai sektor.

  • Edukasi publik untuk gaya hidup berkelanjutan.

Menurut bacaartikeldisiniaja, keberhasilan startup hijau akan bergantung pada dukungan masyarakat, investor, dan pemerintah. Semakin cepat kolaborasi ini terjalin, semakin besar peluang Indonesia memimpin transisi energi hijau di Asia.


Bagaimana Anda Bisa Mendukung Startup Climate Tech?

Ada banyak cara untuk ikut berkontribusi:

  • Sebagai konsumen: memilih produk/jasa dari startup ramah lingkungan.

  • Sebagai investor: menanamkan modal pada sektor green investment.

  • Sebagai pemerintah/NGO: mendorong regulasi dan insentif.

CTA: "Mari bersama mendukung startup hijau untuk masa depan Indonesia yang lebih lestari. Share artikel ini agar semakin banyak yang peduli!"


Dari energi surya hingga protein alternatif, startup climate tech di Indonesia membuktikan bahwa inovasi bisa berjalan seiring dengan keberlanjutan. Perjalanan mereka baru saja dimulai, tapi dampaknya sudah terasa.


Ingin terlibat? Kunjungi situs resmi mereka, dukung inisiatifnya, atau bagikan artikel ini ke teman dan kolega Anda. Karena masa depan hijau Indonesia ada di tangan kita bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar